Tapi waktu ditawari seorang kawan ikut serta, godaannya benar-benar susah dilawan. Tour rombongan! FISIP UI pula! Pasti bakal berbeda dengan group wisata yang banyak ada. Juga menjadi menarik karena sebelumnya aku lebih sering bepergian sendirian atau dalam grup kecil: hanya aku dan anakku atau paling banyak dengan adik bungsuku yang juga senang bertualang.
Selain itu mendatangi negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, perjalanan dengan group sepertinya pilihan yang tepat. Karenanya "tawaran" itu berhari-hari tak bisa hilang dari pemikiran.
SubhanalLoh! Kita memang perlu selalu optimis dan bersangka baik pada yang "di atas", ya. Menjelang batas akhir pendaftaran, tahu-tahu saja ada sejumlah kemudahan yang memungkinkan aku dan anakku ikut serta, juga Rina anak kakak sepupuku. Maka kami pun berangkatlah. Maka acara menjelajahi Ho Chi Minh dan Hanoi pun terlaksanalah. Alhamdulillah.
Berikut catatan perjalanan yang ingin kubagi, sebagai informasi jika suatu ketika sahabat blogger melakukan perjalanan serupa. Who knows???.
Ada banyak route perjalanan yang bisa dipilih jika hendak mengunjungi Vietnam. Ke Hanoi dulu diakhir dengan Ho Chi Minh (seperti yang kami lakukan), atau ke Ho Chi Minh dulu dan ditutup dengan Hanoi. Pilihan manapun tidak masalah, yang penting semua perlu disiapkan detail agar tak ada yang terlewat. Maklum perjalan dari satu tempat ketempat lain cukup memakan waktu, sehingga perlu menyiapkan itinerary yang cukup cermat. Dan berikut pilihan itenerary yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat...
SubhanalLoh! Kita memang perlu selalu optimis dan bersangka baik pada yang "di atas", ya. Menjelang batas akhir pendaftaran, tahu-tahu saja ada sejumlah kemudahan yang memungkinkan aku dan anakku ikut serta, juga Rina anak kakak sepupuku. Maka kami pun berangkatlah. Maka acara menjelajahi Ho Chi Minh dan Hanoi pun terlaksanalah. Alhamdulillah.
Berikut catatan perjalanan yang ingin kubagi, sebagai informasi jika suatu ketika sahabat blogger melakukan perjalanan serupa. Who knows???.
Ada banyak route perjalanan yang bisa dipilih jika hendak mengunjungi Vietnam. Ke Hanoi dulu diakhir dengan Ho Chi Minh (seperti yang kami lakukan), atau ke Ho Chi Minh dulu dan ditutup dengan Hanoi. Pilihan manapun tidak masalah, yang penting semua perlu disiapkan detail agar tak ada yang terlewat. Maklum perjalan dari satu tempat ketempat lain cukup memakan waktu, sehingga perlu menyiapkan itinerary yang cukup cermat. Dan berikut pilihan itenerary yang bisa dilakukan. Semoga bermanfaat...
HARI PERTAMA, Rabu 2 Oktober 2013, Bandara Soekarno Hatta:
Peserta dan panitia TOUR VIETNAM FISIP UI 76 di CGK pagi itu semua ceria. Begitu juga kami bertiga: aku, Faydhurrahman Al Faydhadh anakku, dan Rina keponakanku. Kami akan mengawali perjalanan menuju Hanoi, berangkat dengan menggunakan Vietnam Air.
Setelah penerbangan selama 3 jam dengan Vietnam Air, akhirnya kami mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Ho Chi Min. Waktu menunjukkan pukul 17.00 wib (sama dengan waktu setempat). Tapi masih harus bersabar, karena perjalanan belum selesai. Harus conecting flight ke Hanoi. Tambah dua jam lagi! Juga harus bergegas ambil bagasi dan pindah ke bandara domestik karena tenggat waktu tak banyak! Lumayan berkeringat!
Ups! Meski bergegas, action nggak ketinggalan! |
Baru bener-bener sampai Hanoi, No Bai Internasional International Airport.
Tapi masih harus bersabar karena satu jam-an baru sampai ke penginapan. |
HARI KEDUA, 3 Oktober 2013, Hanoi, Vietnam:
Acara diawali dengan mengunjungi Ba Dinh Square, Museum Ho Chi Minh, dan One Pilar Pagoda. Mausoleum Ho Chi Minh (http://goseasia.about.com/od/hanoi/a/Ho-Chi-Minh-Mausoleum-Hanoi-Vietnam.htm) yang berada di Ba Dinh Square sayangnya tidak dapat dikunjungi karena sedang direnovasi, sehingga yang dilakukan hanya foto bersama.
Istana presiden yang tidak ditinggali Ho Chi Minh,lantaran ia memilih tinggal di rumah milik seorang pegawai pos. Istana ini akhirnya hanya digunakan untuk menjamu tamu negara. |
Ruang kerja Ho Chi Min, penuh dengan kesederhanaan. |
Di bilik sederhana ini Ho Chi Minh biasa melepas penatnya setelah seharian bekerja. |
Tempat yang biasa digunakan untuk rapat saat dalam persembunyian. Dibangun oleh para loyalis Ho Chi Minh |
Di tempat kerajinan sulam, Hong Ngoc. Begitu banyak lukisan sulam menarik yang dikerjakan oleh para penyandang disabilitas tersedia disini. Hanya harganya lumayan! Tak ingin mengatakan mahal mengingat proses pengerjaannya memang lumayan rumit. Satu sulaman bisa dua sampai tiga bulan! Jadi lebih tepat untuk mengatakan kalau harga tak sesuai dengan kantong! Sebagai contoh lukisan dengan ukuran sebesar buku gambar kecil, harganya antara 300ribu hingga 500ribu. Yang agak besar bisa satu juta lebih. Bahkan ada yang dua juta-an. Hmmm. Na nga dong "Dong" nih (Dong nama mata uang Vietnam). |
Semua bagus, harganya yang bikin bingung |
Hwa, Tour Guide yang pandai berbagi cerita dengan informasi yang kaya. |
Suasana saat makan siang. |
Suaana penuh kehebohan saat di Bus, dalam perjalanan menuju Ha Long Bay. Lima jam! Lumayan juga ya. |
Disini akhirnya kami berlabuh malam itu, di Blue Diamond Hotel. Lumayan. |
HARI KETIGA: 4 Oktober 2013, Ha Long Bay, Hanoi.
Diawali dengan kehebohan packing karena kami hanya semalam disini,
berfoto ria di depan hotel, kegiatan kemudian dilanjutkan menuju Ha Long Bay.
Udah mati gaya nih! Tapi Fayyadh anakku terus memaksa memotret kami beraksi. |
Menuju Ha Long Bay (warisan dunia yang diakui UNESCO pada 1994):
Full activity mulai dari mendaki bukit Dong Thien Chung, menelusuri Dau Go Cave, hingga berbiduk mengitari pulau-pulau (lebih mirip batu-batu) yang ada. Full Happy!
Berpose sejenak sebelum menuju kapal yang menghantarkan ke Ha Long Bay |
Aku juga mau action, umiiii... |
Suasana di dalam kapal, lengkap dengan jamuan makan siang di cruise yang memikat dan nikmat. |
Di atas kapal yang mengantar kami ke Ha Long Bay |
Siap-siap menaiki bukit. |
Ponakanku bergaya, tidak mau kalah. Boleh dong... |
125 tangga ajjjjjaaaaaa.... |
Dau Go Cave dengan stalagtit dan stalagmit yang memikat |
Kegiatan hari itu diakhiri dengan perjalanan menuju bandara Hanoi, kembali menuju ke Saigon (Ho Chi Minh) & makan malam di rumah makan Indonesia, lengkap dengan gayanya yang khas: lammma banget baru muncul :( |
HARI KEEMPAT, 5 Oktober 2013, Ho Chi Minh:
Diawali dengan city sight seeing Kota Ho Chi Minh, kegiatan utama hari ini mengunjungi bekas pertahanan Vietkong saat melawan digdaya Amerika, juga mencoba peruntungan memasuki Cuchi Tunnel (http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/01/03/menyelusuri-terowongan-bekas-perang-vietnam-di-cu-chi-tunnel-427605.html). Selain tentu saja belanja mencari oleh-oleh di Ben Than Market. Siiiiiip!
Konsep water front citynya dipake... Sungai dibuat bersih dan jadi aset kota! Kapan ya kita buat serupa untuk Ciliwung kita. Dijamin bebas banjir, deh :) |
Salah satu mesjid yang berhasil tertangkap kamera saya dari atas bus. Di Ho Chi Minh konon ada tempat-tempat dimana komunitas muslim tinggal dan beraktifitas. |
Salah satu taman kota peninggalan Prancis yang menjajah Vietnam hingga 100 tahun. Konon ada banyak. Bersih dan apik. |
Motor yang menyemut, nggak di Hanoi, nggak di Ho Chi Minh. Serasa dinegeri dewek deh |
Taman lagi, dan foto Ho Chi Minh. |
Simbol-simbol kapitalis semisal mall terlihat dimana-mana. Jadi bedanya negeri komunis dengan kapitalis apa ya? Beti (beda-beda tipis) aja gitu? Jadi penasaran dan pengen tahu, seperti apa peran mall di negera-negara komunis? Waduh, bisa jadi topik riset menarik ;) |
Setelah keliling kota, kami bergerak ke Cu Chi Tunnel & Tempat Persembunyian Vietkong
Fayyadh anakku di tempat masuk menuju lokasi, beraksi dengan gayanya sendiri. Apa yang kau pikirkan nak? Yang pasti Fayyadh yang paling tidak sabar. Cerita perang baginya selalu saja sangat menarik! Bawaan orok ya ;) |
Jalan masuk menuju lokasi |
Jokohi sang tour guide beratraksi memperagakan bagaimana tentara Vietkong bersembunyi dari kejaran tentara Amerika. Siapa kira dibawahnya ada orang bersembunyi? Tapi berapa lama bisa bertahan/ Menghirup udara dari mana? |
Salah satu contoh ranjau |
Keluar dari chuchi tunnel. Tetap senyum, tetap happy... |
Menikmati singkong rebus dan teh tawar yang disuguhi, di akhir kunjungan. |
Mampir Hard Rock Cafe. |
Nasi kuning, hijau, coklat, sepertinya memikat. Tapi tidak berani mencoba karena khawatir tentang halal tidaknya. Lebih baik hati-hati dari pada menyesal nanti, ya... |
Ben Than Market, Tanah Abangnya Ho Chi Minh. Murah-meriah dan buka sampai malam. Lumayan sebagai alternatif tempat beli oleh-oleh |
Farewell party dan diner di cruise yang penuh kesan itu...
Peserta mengerjai panitia atau panitia menghibur peserta? Mana saja bolehlah... Indonesia punya tari piring, disini ada tari mangkok. Boleh juga, seru! |
HARI KELIMA 6 Oktober 2013, Ho Chi Minh:
Akhirnya waktu pulang datang juga. Kembali ke Jakarta, kembali keaktifitas semula. Membawa banyak kenangan, juga aneka kebaikan yang mendewasakan. Membuat kelelahan yang dirasa, jadi tidak sia-sia. Alhamdulillah...
Di Bandara Ho Chi Minh, siap-siap menuju Jakarta. Pulang! Membawa aneka cerita tak terlupa. Sampai jumpa didestinasi berikutnya... |
Bye-bye, silakan membaca artikel berikut ini:
cara membuat tampilan blog menarik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sampaikan komentar anda untuk memperkaya wacana